Sejarah Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Bercocok Tanam - Di hari yang cerah dan bahagia ini, dimana kita telah jauh dari kata hidup keterbelakang jika di bandingkan Ribuan tahun atau bahkan jutaan tahun yang lalu, yang mana semua itu telah menjadi sejarah yang hanya kita bisa kenang sepanjang masa hingga akhir hayat kita, dimana kelak kita juga akan menjadi bagian dari sejarah manusia, akan tetapi ada satu hal yang menarik untuk kita bahasa pada kesempatan kali ini yakni kita akan mencoba membahas tentang manusia purba, yang akan kita beri judul Sejarah Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Bercocok Tanam. . nah jika sudah membaca apa itu pengertian sejarah maka, mari kita lanjutkan untuk membahas mengenai Kehidupan manusia purba di masa bercocok tanam di bawah ini.
Kehidupan Manusia Purba
Kehidupan Manusia Purba pada masa bercocok tanam kadang lebih di kenal dengan bahasa inggris yakni Food Producing, Setelah berlangsungnya kehidupan masa berburu dan meramu lambat laun pola pikir manusia purba pun berubah, dari yang dahulunya Food Gathering atau yang di kenal dengan Proses Mengumpulkan makanan mengalami perubahan pola hidup menjadi Food Producing atau penghasil makanan. Lalu manusia purba melakukan kegiatan Pertanian dan Juga perternakan setelah mereka tinggal di kampung kecil yang biasanya dekat dengan Sumber air.
Manusia purba pada saat itu sudah tidak lagi hidup dengan cara berpindah-pindah tempat, akan tetapi sudah mulai menetap(Semi Nomaden). Masyarakat purba pertanian ini di perkirakan oleh para ahli Muncul pada zaman Mesolitikum dan manusia pendukungnya merupakan homo sapiens yang berasal dari rumpun proto melayu yang terlah bermigrasi atau pindah di indonesia. Sistem irigrasi ladang mereka masih sangatlah sederhana dan juga masih bergantung dari kesuburan tanah dan air hujan. bila tanah pertanian sudah di anggap tidak subur maka mereka akan mencari tempat yang masih subur untuk melakukan pertanian. Tradisi seperti ini masih banyak kita jumpai sampai saat ini di Indonesia, seperti contoh nya di wilayah pedalaman sumatra, kalimantan dan juga papua.
Perkampungan Manusia Purba
Dari kampung kampung kecil itulah kemudian lambat laun terbentuklah desa-desa yang masih sangat sederhana dengan pertanian sebagai basis perekonomianya. pada masa ini sudah adanya pemimpin yang di pilih untuk memimpin suatu desa tersebut, pemimpin pada masa itu biasanya di pilih berdasarkan kekuatan Fisik, kewibawaan dan juga di segani serta mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah dengan baik. pada masa bercocok tanam tingkat lanjut manusia purba yang sebelumnya masih semi-menetap sudah berubah menjadi menetap(sedenter), tinggal berkelompok dii suatu tempat menyerupai kampung dan mempunyai kemampuan untuk membuat peralatan untuk menggosok-gosok sampai halus alat-alat yang di buatnya dari batu. Mereka juga sudah memiliki kemampuan untuk membuat tembikar dan juga tentun yang sudah semakin maju. Sebagian penemuan tembikar oleh para ahli, jika tembikar atau gerabah pada beberapa tempat di gunakan sebagai bekal kubur, an juga sebagian lagi di temukan warna hitam bekas api di bagian bawah tembikar, hal ini tentu saja menunjukan bahwa manusia purba pada masa itu suah mengenal memasak makanan dengan menggunakan tembikar.
Tembikar Prasejarah
Sementara itu alat-alat batu pada masa itu yang sering di gunakan pada masa itu adalah beliung persegi, belincung. Beliung persegi di gunakan untuk melubangi kayu dan membuat ukiran. para ahli memperkirakan bahwa belincung di gunakan untuk membuat perahu dari batang pohon. tiga alat tersebut di temukan di situs buni bekasi, Jawa Barat.
Di akhir masa Manusia purba juga terlihat sudah ada kepercayaan terhadap kekuatan yang melebihi kekuatan manusia, mereka sudah percaya terhadap hal-hal ghaib ataupun Roh-roh orang yang telah meinggal dunia bisa mempengaruhi kehidupan mereka. hal ini dapat kita lihat dari posisi tengkorak yang menghadap ke suatu Gunung di dekat makan tersebut, Manusia purba pada saat itu percaya bahwa gunung di anggap sebagai tempat tinggal para roh, agar roh-roh atau kekuatan tersebut melindungi mereka dan tidak mendatangkan bahaya mereka melakukan peroses pemujaan atau upacara.
Di akhir masa Manusia purba juga terlihat sudah ada kepercayaan terhadap kekuatan yang melebihi kekuatan manusia, mereka sudah percaya terhadap hal-hal ghaib ataupun Roh-roh orang yang telah meinggal dunia bisa mempengaruhi kehidupan mereka. hal ini dapat kita lihat dari posisi tengkorak yang menghadap ke suatu Gunung di dekat makan tersebut, Manusia purba pada saat itu percaya bahwa gunung di anggap sebagai tempat tinggal para roh, agar roh-roh atau kekuatan tersebut melindungi mereka dan tidak mendatangkan bahaya mereka melakukan peroses pemujaan atau upacara.
Gungung Pemujaan Manusia Purba
Manusia Purba pada masa itu juga telah membuat bangunan-bangunan besar di tempat-tempat yang di yakini sebagai tempat tinggal Roh, Misalnya di Gunung Gunung atau di Daratan Tinggi.
Nah sobat genggaminternet.com Saya rasa artikel tentang Kehidupan Manusia purba pada masa bercocok tanam kita sudahi sampai disini dahulu ya, tapi tenang saja saya akan masih menyambung materi tentang manusia purba ini, karena Masih banyak banget materi tentang manusia purba yang ingin saya bagikan di website Faforit anak sekolah ini, Jangan Sungkan untuk memberikan Kontribusi berupa artikel atau komentar anda di bagian bawah artikel ini, akhir kata terima kasih saya ucapkan.
Nah sobat genggaminternet.com Saya rasa artikel tentang Kehidupan Manusia purba pada masa bercocok tanam kita sudahi sampai disini dahulu ya, tapi tenang saja saya akan masih menyambung materi tentang manusia purba ini, karena Masih banyak banget materi tentang manusia purba yang ingin saya bagikan di website Faforit anak sekolah ini, Jangan Sungkan untuk memberikan Kontribusi berupa artikel atau komentar anda di bagian bawah artikel ini, akhir kata terima kasih saya ucapkan.
Posting Komentar